Musyrik jahiliyah dan modern

Kamis, 09 Juli 2009

Oleh : Ibrohim Yusuf

Allah subhaanahu wa ta’ala menciptakan manusia dan jin untuk satu tujuan, yakni untuk beribadah kepadaNya, sebagaimana firmannya :


(( و ما خلقت الجن و الإنس إلا ليعبدون )) [ الذريات : 56 ]

Dan Dia mengutus kepada hambanya seorang Rasul untuk mennunjuki hambanya. oleh karena itu ibadah tidak sah kecuali dengan dua syarat yaitu iklas dan mutaba’ah.

Maka ibadah seorang akan tertolak jika menyelisihi dua syarat ini, termasuk didalamnya adalah syirik dan bid’ah. Adapun syirik yang pertama kali terjadi dimuka bumi ini pertama kali dilakukan oleh kaum nabi nuh ‘alaihissalam. Mereka mempunyai empat berhala utama yang bernama wadd, suwa’, yaagust, ya’uuq, dan nasr -tersebut dalam surat nuh ayat 23-. Mareka adalah orang-orang shaleh yang telah meninggal, untuk mengenang mereka akhirnya dibanngun patung yang tujuan pertamanya hanya untuk mengenang mereka saja, akan tetapi lambat laun karena bisikan iblis la’natullahi ‘alaihi akhirnya patung tersebut mereka sembah. Itulah awal terjadinya syirik dimuka bumi ini.

Siring berjalannya waktu Allah ta’ala menutus para Rasul untuk mengigatkan hambanya agar menjahui perbuatan syirik, akan tetapi iblis dan para tentaranya tak henti-henti untuk menjerumuskan manusia ke lembah kesyirikan. Hingga akhirnya peperangan anatara haq dan batil terus terjadi hingga jaman kita ini.

Pada intinya musyrikin disegala jaman memiliki kesamaan yaitu mereka menyekutukan Allah dalam beribadah. Akan tetapi jika ditinjau dari kesyirikan yang dilakukan sepertinya musyrikin hari ini jauh lebih sesat daripada musyrikin pada jaman jahiliyah hal itu disebabkan beberapa hal :

Yang pertama :


Musyrikin jahiliyah mereka berbuat syirik jika dalam keadaan lapang saja, apabila mereka mengalami kesulitan mereka mengikhlaskan doa dan ibadah hanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Hal ini di sebutkan dalam Al-qur’an :

(( فإذا ركبوا في الفلك دعوا الله مخلصين له الدين فلمّا نجاهم إلى البر إذا هم يشركون )) [العنكبوت : 15]

Akan tetapi musyrikin di jaman ini mereka tidak hanya menyekutuan Allah dikala lapang saja, mereka menyekutukanNya dalam segala keadaan baik lapang maupun sempit. Kita ambil contoh disekitar kita, para petani biasanya akan memberi sesajin jika hendak memanen padi mereka, sesajin tersebut di tujukan kepada dewi sri menurut kepercayaan mereka dan diletakkan di sudut sawah. Begitu juga apabila mengalami gagal panen mereka tidak berdoa atau meminta kepada Allah melainkan kepada jin yang mereka anggap mampu menolak bala dan musibah.

لا حول و لا قوة إلا بالله

Yang kedua :

Berhala yang disembah orang-orang jahiliyah dahulunya adalah orang-orang saleh yang taat kepada Allah subhaanahu wa ta’ala, hingga untuk mengenang mereka dibuatlah patung-patung dan dibangun bangunan diatas kuburan mereka.seperti yang dilakukan kaum nabi nuh ‘alaihissalam dan orang-orang jahiliyah arab.

Berbeda dengan musyrikin jaman sekarang mereka tidak pandang bulu, hingga mereka menyembah para fasiq dan fajir yang mereka anggap wali. Bahkan kadang mereka tidak tahu apakah yang mereka sembah benar-benar ada atau hanya dongeng belaka.

Bahkan abu lu’luah al-majusyi la’natullah ‘alaihi pembunuh khalifah umar bin khattab radiyallahu ‘anhu mereka bangun diatas kuburannya tempat ibadah dan mereka thawaf mengelilinginya, sampai-sampai dia di juluki baab syuja’.

Yang ketiga :

Musyrikin jahiliyah tidak menganggap sesembahan selain Allah itu dapat member i bala atau manfaat kepada mereka, akan tetapi berhala-berhala tersebut hanya sebagai wasilah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.

((......و الذين اتخدوا من دونه أولياء ما نعبدهم إلا ليقربنا إلى الله زلفا......)) [الزمر : 3]

Tidak seperti masyarakat kita mereka menganggap sesembahan merekalah yang dapat mendatangkan manfaat dan madharat selain Allah. Hingga mereka menjadikannya tandingan bagi Allah subhanahu wa ta’ala.

Yang keempat :

Masyarakat jahiliyah pada masa nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, memahami arti dua kalimat syahadat dan mengetahui konsekuensinya, oleh karena itu mereka enggan mengucapkannya.

Kita lihat masyarakat sekarang, mereka mengaku sebagai seorang muslim dan mengucapkan dua kalimat syahadat tanpa mengetahui hakekat maknanya dan konsekuensinya, hingga mereka tetap berbuat syirik dan melanggar apa yang mereka ucapkan.

Maka bisa dikatakan bahwa musyrikin jaman sekarang lebih JAHIL dibanding masyarakat JAHILIYAH. Wallahu a’lam bishoab.

0 komentar: