Akhir-akhir mendekati musim haji ini, biasanya masyarakat ngadain yang namanya acara-acara religius. Ya ada yag make sholawatan lah, baca yasinan lah atau malah make kurban segala!
Kira-kira begitulah berita yang beberapa hari ini ana baca di Tabloid 'Islami' bulanan.Yang bikin heboh lagi, di subjudul bagian bawah ada penuturan seorang kiyai yang berbunyi "Bukan Bid'ah karena niatnya baik!"
"Ini semua kan hanya sarana untuk silaturahmi, sedangkan dalil yang menganjurkan sedekah, baca AL Qur'an, sholawat banyak dalam Qur'an dan Sunnah" sergah kiyai tersebut.
Bisa jawab? Ato masih banyak syubhat serupa? Biar gak mumet ahsan baca beberapa kaedah -kaedah berikut agar kita tahu kapan suatu amalan disebut bid'ah :
---------------------------
Al Imam Al Bany mengatakan pada Kitab Ahkamul Janaaiz:202)
"Sesungguhnya bid'ah yang dicap 'sesat' oleh Penurun Syariat ini adalah:
1. Setiap ucapan, amalan, keyakinan yang bertentangan dengan Sunnah walau merupakan hasil ijtihad ulama.
2. Setiap amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah, namun telah dilarang oleh Rasulullah shallallahu 'aliahi wasallam. Kayak: Puasa Dahr (terus-menerus) dan Sholat atau puasa khusus pada Hari Jum'at.
3. Segala sesuatu yang tak mungkin utuk disyariatkan kecuali dengan dalil, namun tidak ada dalil mengenainya [kecuali amalan sahabat yang terus-menerus tanpa ada yang mengingkari]
4. Segala ibadah yang dikaitkan dengan adat istiadat orang kafir. Kayak Maulid Nabawy (seperti Natal Isa)
5. Amalan yang dianjurkan oleh sebagian ulama (terutama kalangan mutaakhirinn) namun tak ada dalilnya. sebagaimana Imam Nawawy pernah menganjurkan musafir untu membaca surat Al-Quraisy
6. Setiap ibadah yang tata caranya tidak dijelaskan melainkan berasal dari hadits dhaif (lemah) atau maudhuu' (palsu) seperti Sholat Raghaaib
7. Berlebih-lebihan dalam melakukan ibadah seperti membaca suatu dzikir ribuan kali.
8. Setiap ibadah yang disyariatkan secara mutlak, namun diberi embel-embel khusus terkait dengan tempat, waktu, tata cara, maupun bilangan".
------------------------------
Gimana..? Agak membantu khan? Asalnya, ada 2 kunci pokok untuk mengetahui suatu bid'ah:
1. Pengetahuan akan Sunnah Nabi shallallahu'alahi wa sallam.
sebagaimana diriwayatkan bahwa Sahabat Sa'ad bin Abi Waqqash pernah mendengar orang yang bertalbiyah "Labbaika dzal ma'aarij". Beliaupun mengingkarinya. Padahal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mendengar sahabatnya menambah lafadz talbiyah dan menyetujuinya.
(Ilmu Ushul Bida':50-51)
2. Pengetahuan akan Ilmu Ushul tentang Bid'ah, dan bagaimana menerapkan kaedah-kaedah kedalam prakteknya di lapangan.(Ilmu Ushul Bida':50-51)
Nah untuk memperdalam ilmu ini lebih lanjut, download aja Kitab Ilmu Ushul Bida' karya Syaikh ALy Hasan Al Halaby. Banyak faedah penting terutama 'KAEDAH MEMBEDAKAN'di Bab Ketiga..download here!
NB: kalo yang Mau karangan SYaikh Aly Hasan Al Halaby yang lian bisa dicari di sini
Sihir Itu Nyata Ada, Bukan Imajinasi
17 jam yang lalu
2 komentar:
kasih masukan buat ane yaa. jazakumullah khairan!
alhamdulillah akahirnya....
Posting Komentar